Menara Kuala Lumpur, Memberikan Pengunjung Pemandangan Kota Yang Indah – Menara Kuala Lumpur atau di sebut Menara KL merupakan menara komunikasi yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia. Pembangunannya selesai pada 1 Maret 1995. Dia mempunyai antena yang tingkatkan ketinggiannya jadi 421 m( 1. 381 kaki) serta ialah tower berdiri leluasa paling tinggi ke- 7 di bumi. Asbes polong setinggi 335 m( 1. 099 kaki). Sisa tower di dasar ini mempunyai tangga serta lift buat menggapai zona atas, yang pula bermuatan restoran berkeliling, membagikan wisatawan panorama alam kota yang bagus.
Menara Kuala Lumpur, Memberikan Pengunjung Pemandangan Kota Yang Indah
emalaysiatravel.com – Kejuaraan diadakan tiap tahun, di mana para partisipan berkompetisi menaiki tangga mengarah pucuk. Tower ini pula berperan selaku observatorium falak Islam buat mencermati bulan sabit yang men catat dini bulan Islam Ramadhan, Syawal, serta Zulhijjah, buat memperingati bulan puasa Ramadhan, Hari Raya Aidilfitri serta Aidiladha. Tower ini ialah viewpoint paling tinggi di Kuala Lumpur yang terbuka buat biasa.
Baca Juga : Sejarah Dan Arsitektur Menara Petronas
Peletakan batu pertama Menara Kuala Lumpur diawasi oleh Perdana Menteri ke-4 Malaysia, Tun Dr Mahathir bin Mohamad pada tanggal 1 Oktober 1991. Pembangunan menara ini melalui proses tiga tahap.
Dilansir dari kompas.com, Tahap pertama adalah pelebaran Jalan Bukit Nanas dan penggalian tanah dari lokasi konstruksi. Fase ini selesai pada 1 Agustus 1992.
Pada tanggal 1 Juli 1992, tahap kedua dimulai dengan pembangunan pondasi dan basement menara. Sekitar 50.000 meter kubik beton terus menerus dituang selama 31 jam, sehingga mencetak rekor dalam industri konstruksi Malaysia. Pekerjaan pondasi, tidak membutuhkan tiang pancang, selesai pada 1 April 1993.
Tahap ketiga adalah pembangunan ‘superstruktur’ yang dimulai pada Mei 1994. Pembangunan menara dimulai dengan pemasangan poros menara, kemudian kepala menara. Saat sentuhan akhir pada kepala menara diterapkan, konstruksi bangunan wisata dimulai.
Lobi utama di lantai dasar atas dihiasi dengan kubah berlapis kaca yang sangat indah berkilauan seperti berlian raksasa. Kubah-kubah ini dirancang dan ditata dalam bentuk Muqarnas oleh pengrajin Iran dari Isfahan.
Pada 13 September 1994, Perdana Menteri Mahathir Mohammad melakukan ‘upacara topping-up’ di mana tiang antena dipasang, menandai ketinggian akhir menara, 421 meter di atas tanah. Setelah pemasangan fasilitas dan amenitas, Menara Kuala Lumpur dibuka untuk umum pada tanggal 23 Juli 1996.
Menara Kuala Lumpur diresmikan oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad pada tanggal 1 Oktober 1996 pukul 20.30 MST. Di antara para tamu terhormat adalah Yang di-Pertuan Agong Tuanku Jaafar ibni Almarhum Tuanku Abdul Rahman, Raja Permaisuri Agong Tuanku Najihah, istri Sultan Brunei, Sultana Hajah Saleha dan Putri Hajah Mariam Binti Abdul Aziz.
Berada Dikawasan bukit nanas dikenal sebagai salah satu pemukiman Melayu paling awal di Kuala Lumpur dan pusat kekuatan Melayu di sana. Dekat tahun 1857, Raja Abdullah dari Klang mengakulasi anggaran buat membuka tambang timah di wilayah Ampang, serta dengan begitu, mengawali pengembangan Kuala Lumpur selaku pemukiman penting di pinggir Bengawan Klang yang hendak melayani tambang lebih jauh ke pedalaman.
Untuk memperkuat kewibawaannya di daerah tersebut, Raja Abdullah kemudian mengirimkan letnan Bugisnya Syahbandar Yaseh bersama beberapa orang bersenjata untuk dijadikan garnisun di Kuala Lumpur. Yaseh memilih Bukit Nanas sebagai lokasi untuk membangun benteng pertahanan pada tahun 1860-an. Peta Kuala Lumpur yang dibuat sketsa oleh Sir Frank Swettenham pada tahun 1875 menunjukkan tempat yang ditandai sebagai “Rumah Raja Melayu yang ada pada atas bukit” yang kemungkinan besar adalah benteng pertahanan Bukit Nanas.
Tempat itu konon awalnya bernama Bukit Gombak, baru kemudian dikenal sebagai Bukit Nanas. Menurut satu cerita, nanas (“nanas” dalam bahasa Melayu) ditanam di sekitar benteng sebagai pencegahan terhadap penyerang selama Perang Klang oleh Raja Asal, tempat itu kemudian dikenal sebagai Bukit Nanas yang berarti “Bukit Nanas”.
Perang Klang dipicu sebagian karena kesalahan penanganan Yaseh dengan masyarakat Batu Bahara Sumatera di daerah tersebut. Seorang anggota garnisun Yaseh membunuh seseorang bernama Enche ‘Rasul dari komunitas Batu Bahara.
Raja Abdullah menyangkal buat memidana orang Bugis itu, serta orang Sumatera yang dipandu oleh Mohamed Akib setelah itu menganjurkan pada Raja Mahdi, yang dikala itu ikut serta bentrokan dengan Raja Abdullah, kalau mereka hendak mendukungnya bila ia mau melanda Raja Abdullah. Raja Mahdi dengan senang hati menerima tawaran tersebut dan memprakarsai Perang Klang pada tahun 1867. Raja Asal dan Sutan Puasa, pemimpin pemukim Mandailing Sumatera di Selangor, juga beralih ke Raja Mahdi.
Raja Asal mengepung Bukit Nanas, tempat pasukan Tengku Kudin dan berbagai tentara bayaran termasuk orang Eropa ditempatkan. Yaseh sendiri tewas pada tahun 1872 dalam perang tersebut. Blokade itu memforsir anak buah Tengku Kudin buat berupaya melarikan diri, namun mereka dibekuk di Petaling serta dibunuh. Tetapi, Yup Ah Loy( Atasan Famili Hakka), Kapitan Kuala Lumpur, sukses angkat kaki ke Klang. Kuala Lumpur kemudian direbut oleh pasukan Raja Mahdi dan dihancurkan. Jejak terowongan yang berasal dari periode Perang Klang telah ditemukan di Bukit Nanas.
Pada tahun 1906, 17,5 hektar tanah di Bukit Nanas ditetapkan sebagai hutan lindung. Tetapi beberapa besar sudah dipakai buat pengembangan Tower Kuala Lumpur serta kebutuhan yang lain, serta saat ini cuma tertinggal 9, 3 hektar dari cagar hutan. Awal mulanya diketahui selaku Bucket Weld Forest Reserve, setelah itu bertukar julukan jadi Busut Nanas Forest Reserve, serta saat ini diketahui selaku KL Forest Eco Park. Komunitas Tionghoa lokal yang tinggal di sekitar Kuala Lumpur pada waktu itu menamakannya “Bukit Kopi” (“Kopi San”).
Dua dari banyak sekolah era kolonial Inggris di Malaysia dibangun di atas bukit ini pada awal abad ke-20. Mereka adalah St John’s Institution pertama kali didirikan pada tahun 1904 dan Biara Bukit Nanas. Institusi St. John telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Nasional oleh pemerintah federal. Tempat terkenal lainnya di Bukit Nanas adalah Katedral Santo Yohanes Katolik Roma.
Layanan kereta gantung dibangun di Bukit Nanas pada tahun 1970-an tetapi telah dihentikan sejak tahun 1980-an. Pada Agustus 2012 hutan ditutup untuk umum sementara kereta gantung dibangun kembali. Jejak hutan tersebut telah dibuka kembali, namun layanan kereta gantung belum pulih pada Januari 2017.
Pada tahun 1996, Tower Kuala Lumpur yang ialah tower telekomunikasi paling tinggi ketujuh di bumi dibentuk di atas busut itu. Penginapan ini mempunyai dek pemantauan, lantai hajatan, serta restoran berkeliling. Stasiun Monorel Busut Nanas dibuka pada tahun 2003.
Banyak turis berpikir bila Menara Kuala Lumpur ataupun KL Tower cuma menawarkan wisata memandang pemandangan. Naik hingga ke asbes tower, memandang panorama alam kota Kuala Lumpur, Malaysia, setelah itu turun serta kembali. Walaupun itu merupakan pementasan kuncinya, namun KL Menara sesungguhnya menawarkan pementasan yang lumayan beraneka ragam. Tidak cuma memandang pemandangan. Semacam dikala KompasTravel bertamu bersama Oasia Suites Kuala Lumpur, terdapat beraneka ragam aktivitas yang bisa dicoba di area KL Menara:
1. Menantang keberanian di Sky Box Sky Box
merupakan suatu ruangan berupa dadu yang menjorok dari bagian luar KL Menara. Perihal yang tidak lazim merupakan totalitas Sky Box terbuat dari materi kaca tebal tembus pandang, alhasil wisatawan bisa memandang langsung panorama alam sekelilingnya, tercantum di bawahnya. Terdapat 2 Sky Box yang diadakan oleh KL Menara buat para wisatawan. Harga masuk Sky Box satu paket dengan harga masuk KL Menara ialah 106 Ringgit Malaysia ataupun sesuai dengan Rp 340.000 per orang.
2. Makan di restoran Revolving Restaurant
Kamu bisa menikmati makan siang, makan malam, tahap teh petang di Revolving Restaurant. Bersantap dari ketinggian 282 m serta memandang pemandangan pada Kuala Lumpur pasti berikan kehebohan yang berbeda. Bila mau bersantap di Revolving Restaurant, Kamu dihargai harga 60. 90- 207. 90 Ringgit Malaysia ataupun sebanding dengan Rp 197. 000 hingga Rp 300. 000.
3. Meneropong Kuala Lumpur di Observation Deck
Mencermati dengan nyata panorama alam kota Kuala Lumpur dari ketinggian 276 m memakai teropong. Buat itu Kamu dihargai 52 Ringgit Malaysia ataupun sebanding Rp 168. 000.
4. Berkeliling hutan di KL Eco Park
Kuala Lumpur Forest Eco Park ataupun diucap pula Bukit Nanas Forest Reserve merupakan salah satunya hutan tipe hujan tropis yang tertinggal di tengah kota Kuala Lumpur, Malaysia. Dengan besar 9, 3 hektar turis bisa berkelana KL Forest Eco Park, menikmati atmosfer hutan yang natural. Tidak dipungut bayaran buat merambah KL Forest Eco Park, dengan ketentuan Kamu butuh mengutip karcis masuk di Tower Kuala Lumpur, yang pula ialah pintu masuk KL Forest Eco Park.
5. XD Theater, F1 Simulator, Kecil Zoo, serta Blue Coral Museum
Keempatnya dihargai dalam satu paket dengan harga 110 Ringgit Malaysia ataupun sebanding dengan Rp 355. 000, tercantum dengan Sky Deck. Blue Coral Museum merupakan akuarium ikan air laut yang ditata dengan karang- karang apik. Kecil Zoo mempunyai koleksi hewan- hewan kecil serta lucu. Sebaliknya di F1 Simulator wisatawan bisa merasakan kehebohan mengemudikan mobil balap F1 pasti dengan imitasi, serta XD Theater merupakan kehebohan menyaksikan dengan dampak 6D.
6. Berlatih Kultur di Flavour of Malaysia
Bila Kamu mau memandang kebudayaan Malasyaia berkunjunglah di Flavour of Malaysia. Di sini pula ada beraneka ragam panggung pementasan keelokan tradisonal Malaysia.
Penyiaran
Menara Kuala Lumpur, anggota Federasi Menara Besar Dunia, digunakan oleh beberapa organisasi untuk berbagai tujuan penyiaran. Awalnya hanya dimaksudkan untuk siaran televisi, antena radio disertakan selama konstruksi. Menara sekarang menyiarkan stasiun televisi terestrial free-to-air yang menggunakan antena menara meliputi:
Media telekomunikasi dan tiang penyiaran. Stasiun televisi yang dipancarkan dari menara termasuk stasiun swasta (komersial), NTV7 anak perusahaan Media Prima Berhad yang menyiarkan melalui UHF yang diperoleh dari antena sepanjang 200 meter.
Malaysia saat ini menggunakan penyiaran analog dan semua penyiaran televisi harus analog. Menara Kuala Lumpur bukanlah antena penyiaran yang dapat diandalkan untuk penyiaran digital sepenuhnya karena menara tersebut tidak cukup tinggi untuk memancarkan gelombang frekuensi tinggi yang diperlukan ke daerah-daerah yang dikelilingi oleh hutan atau gedung-gedung bertingkat tinggi.
Sebagai alternatif, baru setinggi 421 meter (1.381 kaki). Untuk membuat Menara Kuala Lumpur lebih menarik bagi satu penyiaran komersial terestrial free-to-air di Media Prima Berhad yang berencana untuk memindahkan stasiun pemancarnya ke menara baru telah menyusun rencana untuk memperpanjang antena penyiaran digitalnya sejauh 401 hingga 421 meter.
Untuk menambah tinggi antena menara hingga 421 meter, strukturnya sendiri harus diperpanjang hingga 200 meter, yang menghabiskan biaya sekitar RM4 miliar. Selain menutupi biaya ini, perusahaan akan menyisihkan RM3,5 miliar untuk merenovasi stasiun pemancar, menawarkan area empat kali lebih banyak untuk setiap stasiun penyiaran.
Baca Juga : Wisata bukit Ba Na Hills di Vietnam yang sangat mengasikkan
Pembatasan penerbangan Kuala Lumpur saat ini membatasi ketinggian Menara Kuala Lumpur, tetapi telah menyatakan bahwa perusahaan berencana untuk membahas masalah tersebut dengan kementerian dan lembaga terkait. Namun, jika rencana tersebut tidak terealisasi, Menara Kuala Lumpur diperkirakan akan berhenti memancarkan gelombang televisi kecuali Media Prima Berhad yang akan terus mengudara melalui menara tersebut. juga menunjukkan kemungkinan menara tergantung pada apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh penyiar televisi.